
kapan anakku siap sekolah
Sebelumnya…. “Kapan Anakku Siap Sekolah?” (bagian 2)
Di negara yang sudah lebih maju dalam sistem pendidikan inklusinya, selain dilakukan penyesuaian pendidikan juga dibuat sistem penyangganya. Sistem penyangga ini bertujuan untuk mempersiapkan atau meningkatkan kemampuan calon peserta didik spesial. Anak-anak yang sebelumnya sudah pernah mengikuti tes dan tidak lolos, hingga ia layak dan lulus dalam tes kesiapan sekolah, sebelum mencoba kembali mengikuti tes yang sama untuk bergabung di kelas reguler. Sistem inilah yang menjadi solusi dari anak-anak spesial yang dinyatakan tidak lolos tes kesiapan sekolah.
Dalam sistem penyangga ada empat pilar penting. Ke-empat pilar teserbut adalah:
- Program dukungan dari rumah yang melibatkan orangtua secara aktif
- Program sinergi antar lembaga terkait yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak (tempat terapi, klinik tumbuh kembang, dsbnya.
- Program perantara, untuk memfasilitasi calon peserta didik, secara bertahap meningkatkan kemampuannya. (kelas perantara, layanan terapi, dsbnya) hingga ia dinyatakan siap bergabung di kelas reguler
- Program Edukasi untuk mengajak masyarakat lebih terbuka dan mendukung pendidikan bagi anak-anak spesial.
Khusus soal sistem penyangga ini, sejauh yang saya pahami, di dunia pendidikan Indonesia belum siap. Sayangnya, meskipun sistem penyangga belum siap, pendidikan inklusi sudah terlanjur dicanangkan. Bahkan dalam pencanangannya, perundangan dan peraturan tidak menyebutkan tentang adanya sistem penyangga.
Mengingat sistim pendidikan inklusi sudah , semua pihak perlu bergerak cepat untuk mewujudkan adanya sistem penyangga. Karena 4 komponen sistem penyangga belum ada. Dimana, dari 4 pilar sistem penyangga tersebut, yang secara langsung merasakan dampak anak tidak lolos kesiapan sekolah adalah orangtua. Maka dari orangtualah semestinya sistem penyangga mulai dibangun. Maka tidak ada pilihan lain, orangtua dengan anak spesial yang perlu bergerak lebih dulu. Orangtua yang perlu berupaya secara mandiri agar anak spesialnya siap sekolah. Maka para orangtua dengan anak spesial, perlu melakukan edukasi dan latihan mandiri hingga mereka mampu.
Edukasi yang dimaksud adalah memahamkan orangtua dengan anak spesialnya tentang kriteria siap sekolah. Dimana karena minimnya edukasi tentang kesiapan sekolah, saat ini, sebagian besar orangtua baru memahaminya saat anak spesialnya tidak lolos seleksi sekolah. Pertanyaan ”Kapan anak saya siap sekolah?”, tercetus setelah ada kejadian. Menurut bapak dan ibu, lebih baik mana, orangtua sudah tahu kriteria kesiapan sekolah ini, sebelum seleksi sekolah atau setelah dinyatakan tidak lolos seleksi sekolah?
Latihan yang dimaksud bertujuan memampukan orangtua mendampingi anak spesialnya, melewati tahap demi tahap perkembangan hingga anak spesialnya siap sekolah. Dimana sangat sedikit orangtua yang terlatih. Alih-alih melatih diri, orangtua seringkali mengambil sikap pasif. Menunggu anaknya bisa sendiri atau dibisakan orang lain (terapis, guru/ pendidik, pengasuh). Berdasarkan pengalaman saya, Jangankan latihan, mengerti tahapan perkembangan dan apa yang perlu dilakukan dalam mencapai setiap tahap perkembangan saja, masih sedikit orangtua yang memahaminya.
Masih berhubungan dengan kesiapan sekolah, ada satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan. Bapak dan ibu perlu mempelajari juga, bahwa sekolah yang mampu menampung anak-anak spesial, bukan hanya sekolah dengan label Inklusi. Ada beberapa pilihan sekolah. Seperti sekolah luar biasa dengan berbagai macam layanan untuk berbagai kondisi anak spesial. Ada sekolah khusus, yang dipersiapkan untuk anak-anak dengan kondisi tertentu, yang belum mampu difasilitasi oleh pendidikan luar biasa. Dimana setiap sekolah tersebut memiliki tujuan layanan yang berbeda. Dan setiap sekolah juga memiliki standar kesiapan sekolah yang berbeda. Orangtua tidak selayaknya memaksakan anak yang tidak lolos tes kesiapan sekolah di sekolah reguler, untuk tetap bersekolah di sana. Pilihan masih banyak. Dan semuanya berpotensi untuk memfasilitasi ananda meraih masa depan gemilang.
Maka dengan membaca penjelasan di atas, menurut bapak dan ibu apa jawaban yang tepat untuk pertanyaan “Kapan anakku siap sekolah” ?
Betul. Tidak ada jawaban yang tepat, ketika pertanyaannya menggunakan kata tanya kapan.
Karena ini bukan hanya soal waktu, tapi soal upaya untuk memfasilitasi anak spesial siap sekolah. Dan soal memilih jenis sekolah.
Maka Orangtua tidak punya pilihan lain, harus segera bergerak. Segera memfasilitasi ananda untuk meningkatkan pencapaian tumbuh kembangnya.
Tidak tunggu nanti.
Tidak menunggu dengan pasif, dan mengharapkan bantuan.
Tidak tunggu anak spesial tidak diterima lagi, saat penerimaan peserta didik baru, di tahun berikutnya dengan alasan yang sama, belum siap sekolah.
Dan jangan hanya bertanya “Kapan anak saya siap sekolah”
Tapi orangtua HARUS siapkan anak untuk mampu sekolah di pilihan sekolah yang tepat
Trackbacks/Pingbacks