PENGASUHAN
Kehadiran buah hati dalam pernikahan, “SEHARUSNYA” menjadi saat yang paling membahagiakan, dan dinanti-nantikan oleh pasangan suami istri. Bagaimana tidak, sejak saat itu pasangan suami istri tersebut resmi menjadi ayah dan bunda, punya keturunan, untuk berbagi harapan dan cinta. Disyah kan dengan surat kenal lahir dan akte Ananda, dimana nama ayah dan ibu tercantum disana. Masih ditambah dengan ucapan selamat dari kenalan, saudara maupun sahabat.
Tetapi ternyata bahagia tersebut tidak menjadi milik semua ayah dan ibu baru. Ya, tidak semua orangtua mampu merasakan kebahagiaan secara utuh. Tantangan yang hadir bersamaan dengan kehadiran si kecil dapat mengurangi kadar kebahagiaan.
Untuk ayah, yang tadinya keperluan sehari-hari dilayani oleh istri, sekarang berbagi perhatian dengan bayi lucu. Malam, saat ayah lelah dan ingin berisitirahat, ada tangisan menganggu kenyenyakan tidur. Rumah tidak serapih dulu. Dan di hari-hari pertama, wajah istri yang kelelahan karena belum terbiasa mengurus bayi, yang dijumpai ayah sepulang dari kerja.
Untuk ibu, cuti melahirkan di Indonesia, yang boleh diajukan para ayah, hanya 3 hari. Saat itu sebenarnya ibu belum pulih sepenuhnya dari proses melahirkan. Mulai hari ke 4, dimulailah perjalanan sesungguhnya dari ibunda. Di hari tersebut, ibu perlu mampu mengurus diri sendiri dan bayinya.
Masih ada yang ingat hari-hari itu?
Alhamdulillah, jaman now juga membawa kemudahan ya, karena ada G*Food, G*Clean, antar jemput laundry dsb-dsbnya. bahkan beberapa rumah sakit menyedaiakan layanan ke rumah, bagi ibu-ibu muda yang baru melahirkan. Asiik yaa. Memudahkan ibunda, dan ayah dalam mengurus bayi di hari-hari pertamanya.
Tetapi ada hal yang lebih penting, dari bagaimana mengurus bayi, penting untuk ayah dan ibu. Hal penting tersebut adalah Faktor kesiapan menjadi ayah dan ibu. Karena proses pengasuhan Ananda, untuk mencapai optimalisasi dan mampu mengantarkan Ananda menjadi generasi penerus yang berpotensi mulai berlangsung. Proses yang berlangsung belasan bahkan puluhan tahun, sebagai orangtua. Dalam hal ini, tantangan tersebut, hanya dapat diselesaikan jika ayah dan ibu siap sebagai orangtua.
Jangan sampai karena ketidaksiapan ayah bunda, saat Ananda belum mampu mandiri di masyarakat, ayah dan bunda sudah kehabisan amunisi dan perbekalan.
Jangan sampai karena ketidak siapan ayah bunda, pengasuhan kehilangan arah dalam perjalanan mewujudkan masa depan cemerlang Ananda
Atau, Jangan sampai karena ketidaksiapan ayah bunda, perjalanan tak berjalan lancar atau bahkan terhenti, disebabkan tantangan yang tidak mampu diselesaikan.
Aduuh jangan yaa..
Karena Allah sudah demikian teliti dan pastinya, menjodohkan ayah, ibu dan Ananda. Tiga terbaik dalam satu untuk mencapai tujuan.
Jadi, Apa pengasuhan itu (parenting = English) ? Bagaimana mempersiapkan diri mampu menjadi orangtua yang siap mengasuh ?
Melalui satu seri pembahasan,
Satu seri pembahasan yang lengkap (disajikan dalam 7 hari secara terus-menerus) dan diharapkan dapat memberikan sudut pandang berbeda sebagai orangtua. Simak bahasannya di Website ini
Seri tersebut adalah:
- Pengasuhan
- Definisi dan pandangan para ahli tentang pengasuhan
- Mengapa Pengasuhan penting dalam Kemandirian Anak
- Peranan Ayah dan bunda sebagai kunci utama pengasuhan
- 10 masalah utama dalam pengasuhan
- Active listening sebagai solusi masalah pengasuhan
- Program peningkatan Active Listening
See you…
Ditulis oleh:
Nefrijanti
Trainer Kemandirian Anak
(BNSP Certified Trainer, Reg 85430-2351-0-0000020-2016-PTM)
Trackbacks/Pingbacks