Akhirnya sampailah kita pada tulisan terakhir dari enam rangkaian artikel tentang ADHD.

 

Apa yang perlu diketahui dari penyandang ADHD:

  1. Penyandang ADHD adalah…

Masih banyak orang yang beranggapan bahwa ADHD disebabkan oleh pola asuh yang tidak tepat dan ADHD adalah ketidakmampuan mengendalikan perilaku. Kenyataannya, ADHD bukan HANYA tentang berperilaku tak pantas. Seperti berantakan dengan barang/ jadwal atau ketidak mampuan mengelola diri (hingga berpotensi menganggu orang lain yang ada disekitarnya) tetapi LEBIH merupakan gangguan neurologis (yang dibuktikan dengan penelitian bertahun-tahun oleh para ahli ataupun lembaga terkait) yang karenanya dapat mengarah kepada perilaku2 tadi.

Jadi ADHD Adalah kondisi seseorang dengan gangguan dalam perkembangan bagian otak tertentu, bukan label untuk anak yang sulit diatur dan bukan karena salah asuh.

  1. Penyandang ADHD berbeda…

Otak anak penyandang ADHD berbeda dengan otak yang dimiliki oleh anak regular. Pada penyandang ADHD, Frontal Cortex, bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk fungsi analisa dan pengambilan keputusan, mengalami hambatan saat difungsikan dalam beraktifitas. Hambatan ini disebabkan oleh penurunan aliran darah, penurunan metabolisme glukosa, dan tingkat neurotransmitter dopamine dan norepinefrin yang lebih rendah

  1. Penyandang ADHD memiliki masalah pada enam area utama. Yaitu
  • kesadaran diri (self awareness)
  • hambatan untuk membuka diri dalam berinteraksi dan berkarya,
  • ingatan pada aktifitas berkarya baik secara verbal dan nonverbal,
  • Kemampuan memotivasi diri,
  • pengendalian emosi,
  • kemampuan melaksanakan perencanaan atau pemecahan masalah yang efektif.

 

  1. Penyandang ADHD perlu mendapatkan penanganan yang tepat untuk membantunya mampu mengatasi hambatan dalam enam area utama yang disampaikan dalam point 3.

 

  1. “Penyandang ADHD bukan tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Tetapi mereka tidak mampu melakukan apa yang sudah mereka ketahui.” Dengan memberikan informasi atau mengingatkan secara terus menerus pada apa yang perlu dilakukan, menambah stress, dan menurunkan self esteem.

 

  1. Beberapa penyandang ADHD mendapatkan nilai tinggi pada tes kecerdasan, tetapi mereka tidak mampu berprestasi di sekolah ataupun di lingkungan kerja. Pertimbangan atas ketertiban sekolah, tata krama, kemampuan untuk menjaga barang pribadi dan terlambat adalah contoh-contoh penilaian yang mempengaruhi penilaian prestasi. Sekolah menghendaki siswa/ i yang bukan hanya cerdas tetapi juga patuh terhadap aturan dan tata tertib di sekolah.  Demikian juga halnya lingkungan kerja, prestasi dinilai dengan memperhatikan kemampuan menjaga kinerja. Dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang ADHD

 

  1. Penyandang ADHD, tidak hanya mempunyai tantangan atas dirinya. Tetapi mengalami tantangan dalam kemampuan bersosial, pengembangan karier, pengelolaan keuangan, interaksi bersama pasangan dsbnya. “ADHD memberikan efek pada fungsi dirinya terkait hubungannya dengan orang lain dan lingkungan dimana ia tinggal dan beraktifitas, “

 

  1. Penyandang ADHD mudah terdistraksi. Sesekali mereka mampu untuk memfokuskan diri hanya pada satu hal, tetapi sepanjang hidupnya mereka lebih banyak mengalami distraksi.

 

  1. Menggunakan pengingat, seperti catatan kecil, atau bunyi alarm sangat membantu penyandang ADHD untuk mengurangi distraksi dan meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan tugas. Terlebih jika timbul sikap Impulsif (melakukan perubahan secara tiba-tiba saat beraktifitas karena alasan kepuasan) hal ini dapat mengacaukan pencapaian tujuan.

 

  1. Kalimat “Saya mampu – jika saya bisa – tapi saya tidak dapat”, menjadikan penyandang ADHD tidak memberdayakan diri secara optimal.

 

  1. Penyandang ADHD seringkali lupa apa yang akan dilakukan ketika ia menuju tempat tertentu. Ini disebabkan oleh fungsi dari kemampuan mengingat yang bermasalah.

 

  1. Mengalami hambatan dalam memahami konsep waktu. Ketepatan waktu dalam melakukan aktifitas menjadi tantangan tersendiri. Misalnya mereka perlu diingatkan berkali-kali untuk segera melangkah ke luar rumah dan berangkat ke sekolah.

 

  1. Obat-obat yang digunakan oleh penyandang ADHD, berfungsi untuk menjaga aliran darah ke bagian Otak Fortal Cortex berjalan lancar. Dan tidak membuat seorang penyandang ADHD dapat mengatasi semua hambatan terkait dengan ADHD.

 

  1. Ketidak mampuan dalam mengenal konsep waktu, membuat penyandang ADHD, kesulitan dalam mencapai goal utama yang akan dicapainya di masa depan. Dengan memecah goal utama menjadi langkah-langkah kecil, yang dilengkapi dengan waktu akhir pencapaian, catatan pengingat dan alarm dapat membantu penyandang ADHD mencapai goal mereka.

 

  1. Kontrol emosi menjadi salah satu kelemahan terbesar dari penyandang ADHD. Bukan hanya saat marah ataupun sedih, tapi kebahagiaan, semangat, ketertarikan, kesenangan juga dapat memicu penyandang ADHD lepas kontrol.

 

  1. Ketakutan, kegelisahan, meragukan kemampuan diri sendiri, menjadi bagian dari setiap langkah penyandang ADHD.

 

  1. ADHD menjadi kelemahan yang membayangi sepanjang hidup. Tetapi melalui penanganan yang tepat, konsisten dan berkesinambungan, kelemahan ini dapat diatasi dengan baik.

 

So, setelah lebih memahami kondisi mereka, alih-alih jengkel kepada mereka, mari kita berempati dan membantu mereka mengatasi hambatan2nya agar mereka merasa difahami dan diterima dalam masyarakat sehingga mereka pun dapat hidup bermasyarakat sebagaimana warga masyarakat yang lain.

Caranya? Silakan baca ulang artikel sebelumnya: Dukungan kepada Penyandang ADHD

Demikian akhir dari rangkaian enam tulisan tentang ADHD. Semoga Bermanfaat.
Jangan lupa tuliskan komentar Anda di bawah, atau share. Terima kasih

Catatan:

Tulisan ini adalah tulisan keenam dan terakhir dari enam rangkaian tulisan tentang ADHD.

Rangkaian tulisan yang lain:

#1.Apa itu ADHD

#2. Siapa yang berpotensi sebagai penyandang ADHD

#3. Sejarah dan Perkembangan Diagnosis ADHD

#4. Jenis-jenis ADHD. Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

#5. Dukungan kepada Penyandang ADHD (tinjauan dari sisi Parenting)

#6. Apa yang Perlu Diketahui dari Penyandang ADHD

Ditulis oleh Bunda Nefri

Trainer Kemandirian Anak & Empowering Parenting Coach

Untuk tetap terhubung dan mendapat update info terbaru silakan