Pada tulisan kedua ini, sebelum membahas aspek lain lebih jauh, kita coba memahami terlebih dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan pengasuhan (parenting) itu.

Beberapa pendapat/ sudut pandang yang dapat saya kumpulkan tentang arti Pengasuhan (Parenting) adalah sbb:

1.  Kementrian Pendidikan dan Budaya, Indonesia – Sahabat Keluarga

Proses interaksi antara orang tua dan anak dalam mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual sejak anak dalam kandungan sampai dewasa

 

2.  KAMUS BESAR INDONESIA

Pengasuhan adalah proses, cara, perbuatan mengasuh

 

3.  Kamus : OXFORD

Pengasuhan adalah : The activity of bringing up a child as a parent. (Proses membesarkan anak yang dilakukan oleh orangtua)

 

4.  Dari Kamus Merriam-webster

Pengasuhan/ Parenting adalah

  1. The raising of a child by its parents (Membesarkan anak yang dilakukan oleh orangtua)
  1. The act or process of becoming a parent (Proses dalam menjadi orangtua)
  1. The taking care of someone in the manner of a parent (Merawat seseorang yang dilakukan dengan cara sebagai orangtua)

 

5.  Diadaptasi dari Encyclopedia of Psychology, APA

Pengasuhan adalah cara yang dilakukan di seluruh dunia dalam hubungan antara orangtua dan anak, dengan memiliki tiga tujuan utama:

  1. Memastikan kesehatan dan keselamatan anak-anak,
  2. Mempersiapkan anak-anak untuk hidup sebagai orang dewasa yang produktif
  3. Menurunkan nilai-nilai budaya.

Dimana keberhasilannya ditentukan oleh hubungan yang sehat dan  berkualitas antara orangtua dan anak

6.    Masud Hoghughi, (Masud Hoghughi adalah direktur dari  Aycliffe Centre for Children, County Durham Dan menyandang gelar sebagai anggota kehormatan sebagai Professor fakultas Psychology, University of Hull, Amerika) Menyampaikan : Pengasuhan merupakan hubungan antara orang tua dan anak yang multidimensi dapat terus berkembang. Mencakup beragam aktifitas dengan tujuan :  anak mampu berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik.  Oleh karenanya pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan pengasuhan sosial.

Dimana komponen dari kunci pengasuhan adalah:

a.    Upaya memenuhi kebutuhan anak untuk kesejahteraan fisik, sosial dan emosionalnya. Dan melindungi anak, melalui menghindarkan dari potensi kecelakaan/ kondisi bahaya atau pelecehan.

b.    Memberikan aturan dan memastikan bahwa aturan terkontrol serta mampu ditegakkan.

c.     Mendukung anak, mampu mengembangkan potensi dalam dirinya Prinsip pengasuhan menurut Hoghughi tidak menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih menekankan pada aktifitas dari perkembangan dan pendidikan anak.

 

7.    Jerome Kagan ( Jerome Kagan adalah seorang psikolog di Harvard University, Amerika. Salah satu dari pelopor dari psikologi perkembangan) Beliau mendefinisikan pengasuhan (parenting) sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak. Didalamnya terdapat , apa yang harus dilakukan oleh orang tua/ pengasuh, untuk memfasilitasi agar anak mampu bertanggung jawab dan berkontribusi sebagai bagian dari masyarakat.

 

8.    David D. Burns M.D (professor dari fakultas psikologi di University of South Florida) menyebutkan bahwa pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang berlangsung terus-menerus dan mempengaruhi bukan hanya bagi anak juga bagi orang tua.

 

9.    Jane B Brooks (penulis buku ”The Process of Parenting”) juga mendefinisikan pengasuhan sebagai sebuah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan anak. Proses pengasuhan bukanlah sebuah hubungan satu arah yang mana orang tua mempengaruhi anak saja, namun lebih dari itu, pengasuhan merupakan proses interaksi antara orang tua dan anak yang dipengaruhi oleh budaya dan kelembagaan sosial dimana anak dibesarkan.

 

10.  Secara Etimologi Pengasuhan berasal dari kata “asuh“ artinya memimpin, mengelola, membimbing. Pengasuh berarti orang yang melaksanakan tugas memimpin, mengelola atau membimbing. Sedangkan dalam bahasan kali ini, Pengasuhan yang dimaksud ialah mengasuh anak. Mengasuh anak maknanya ialah mendidik dan memelihara anak, mengurus sandang, papan, pangan dan keberhasilannya sejak awal dilahirkan sampai dewasa.

11. Hatta Syamsuddin (Pengajar Pesantren Mahasiswa Arroyan, Penulis Buku Muhammad SAW The Inspiring Romance, Inspirasi utama dari materi Tarbiyatul Aulad .

Pengasuhan (Tarbiyatul Aulada) dalam Islam merujuk kepada doa yang berasal dari Al-Quran, yang mungkin setiap hari kita lantunkan : Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa ( QS Al Furqon: 74)

Dari doa diatas, ternyata kita bisa mengambil dua visi utama dalam tarbiyatul aulad, yaitu :

  1. Menjadikan mereka sebagai qurrota a’yun (penyejuk mata dan hati orangtua) dan juga imaman lil muttaqin (pemimpin bagi orang/ masyarakat yang bertaqwa). Menjadikan anak sebagai qurrota a’yun berarti membentuk keshalihan individu dalam batas-batas tertentu, seperti pendidikan akidah, akhlak dan ubudiyah. Banyak contoh riwayat dan ayat yang menganjurkan kita untuk melatih anak dari sisi itu.
  2. Mendidik anak sebagai imaman lil muttaqin berarti benar-benar menyiapkan generasi yang mempunyai kemampuan leadership dan ditunjang dengan skill penunjang yang dibutuhkan zamannya. Karenanya pada sisi ini, tarbiyah jasadiyah, fikriyah dan mihariyah (skill) mutlak harus diberikan kepada anak-anak kita.

 

Dari berbagai pendapat dan sudut pandang tersebut, Ijinkan saya membuat KESIMPULAN sebagai berikut:

Parenting adalah segala tindakan yang menjadi bagian  dalam proses interaksi yang berlangsung terus-menerus dan mempengaruhi bukan hanya bagi anak tapi juga bagi orang tua,.yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak-anak yang dilakukan sejak awal anak dilahirkan hingga dewasa dalam rangka melindungi, merawat, mengajari, mendisiplinkan dan memberi panduan.

Tujuannya adalah untuk memfasilitasi agar anak mampu bertanggung jawab (mandiri) dan berkontribusi sebagai bagian dari masyarakat yang tidak pernah lepas dalam melaksanakan nilai-nilainya sebagai hamba Allah.(sesuai dengan jaman dimana mereka akan hidup) dengan melibatkan tiga kunci pengasuhan yaitu:

a.    Upaya memenuhi kebutuhan anak untuk kesejahteraan jasmani, rohani, sosial dan emosionalnya. Dan melindungi anak, melalui menghindarkan dari potensi kecelakaan/ bahaya atau pelecehan.

b.    Memberikan aturan dan memastikan bahwa aturan terkontrol serta mampu ditegakkan.

c.     Mendukung anak, mampu mengembangkan potensi dalam dirinya.Dimana, jika hal ini dilakukan dengan benar, maka anak-anak dalam pengasuhan mampu menjadi generasi terbaik dan juga menjadi penyejuk mata serta hati orangtua.

Baca juga Artikel pertama: Pengasuhan
Artikel ketiga: Mengapa Pengasuhan penting dalam Kemandirian Anak

 

Ditulis oleh:

Nefrijanti, Trainer Kemandirian Anak

(BNSP Certified Trainer, Reg 85430-2351-0-0000020-2016-PTM)