NAMA saya herniawaty, ibu rumah tangga biasa , lulusan SMA menikah tahun 1979 dengan kekasih saya yang ganteng , Krisnandi. Saya seorang mualaf masuk islam sewaktu menikah. Dari pernikahan kami lahir tiga orang anak yang lucu, anak pertama saya perempuan, anak kedua saya laki-laki dan si bungsu lahir 20 November 1989, dengan kondisi normal , laki-laki lucu diberi nama Natrion Tentra Yosha, dengan nama panggilan Osha. Pada usia 2,5 tahun Osha sudah saya bawa ke RSCM untuk diperiksa oleh dokter saraf dan anak-anak karena Osha Lambat berbicara. Di RSCM Osha diberikan terapi wicara. Pada saat itu, tempat terapi dan dokter yang paham tentang anak – anak seperti Osha Masih sedikit . oleh dokter RSCM Osha disarankan untuk masuk sekolah taman bermain , dengan tujuan agar Osha Belajar Bersosialisasi dan kontak mata.
Pencarian TK Taman Bermain
Perjuangan dimulaim dari mencari taman bermain , pertama kali taman bermain yang dikunjungi adalah TK mutiara milik kak seto. Setelah menceritakan apa adanya kondisi Osha , kepala sekolah TK mutiara menolak menerima Osha , saya sudah minta tolong agar Osha diterima , dan minta dipertemukan dengan kak seto , Namun semuanya tidak berhasil , Osha tidak diterima di TK mutiara dan saya tidak dapat bertemu dengan Kak Seto. Pencarian dilakukan ke TK yang baru saja berdiri, dengan harapan kriterianya tidak seketat TK yang sudah Punya nama. Tapi kenyataannya Semua TK yang baru itu menolak menerima Osha , setelah tau kondisi Osha , alasannya gurunya tidak ada yang memiliki kemampuan menangani Osha. Akhirnya saya mendapatkan TK Bu Kasur “Setia Balita” dikemang pratama bekasi , alhamdulillah kepala sekolah dan gurunya , mau menerima Osha dikelas taman bermain. Osha sekolah di TK Bu Kasur sampai TK A, karena Osha ingin saya masukan SD nya di sekolah AL-Azhar seperti kakak kakaknya. Saya persiapakan Osha ke TK AL-Azhar. Sambil menyiapkan perpindahannya ke TK B di TK AL- Azhar Osha mengikuti Test hingga enam kali, gagal diterima di TK B AL-Azhar . saya sampai menangis minta-minta agar Osha bisa bersekolah di TK B AL-Azhar , namun yang ada jawaban ”Osha sudah cukup kami berikan sampai enam kali ikut Test, anak normal saja kami saring dengan ketat , sebaikanya Osha dimasukan ke SLB saja” , hancur hati ini mendengarkan ucapan seperti itu.
Kemudian , Osha Saya Masukan keterapi wicara di kramat VII sambil mencari SLB yang dapat menerima Osha. SLB pertama yang dikunjungi SLB jalan bangka , yang menerima anak border line. Setelah Di assesment dikatakan Osha tidak cocok Masuk SLB , nanti perkembangannya bisa menurun , disarankan masuk TK umum saja. Begitu pula waktu mendaftar di SLB budi asih , Osha dimasukan sebagai anak normal tidak bisa Sekolah di SLB.
Tiba-tiba Al-Azhar buka TK baru di kemang pratama , dan kebetulan sekali teman-teman di TK Bu Kasur pada masuk TK AL-Azhar yang baru ini . sewaktu mendaftar ke AL-Azhar kemang ini,permulaannya ditolak , karena atas rekomendasi dan desakan dari teman-teman mantan TK Bu Kasur , Osha diterima dengan syarat percobaan satu minggu . saya masih ingat pertanyaan kepala sekolah “kenapa ibu begitu ngotot memasukan Osha Di TK AL-Azhar” , saya bilang saya mualaf saya berharapn anak saya pelajaran dan pengetahuan agama yang lebih baik karena saya tidak bisa mengajarkannya.
Satu minggu pertama Osha hanya sebagai Observer tidak memakai seragam , setelah satu minggu berlalu , guru TK Osha angkat Tangan tidak mampu manangani Osha . saya kembali memohon , agar Osha diberikan kesempatan Kedua tetapi dengan mengunakan Seragam. Permohonan saya dikabulkan , Osha masuk dengan seragam. Beberapa Hari kemudian ada pelajaran Iqro disekolah. Teman-teman Osha, masih kesulitan belajar Iqro Tetapi Osha dengan Mudahnya mepelajari Iqro. Karena Osha sangat senang belajar Iqro dan senang dengan ornamen ornamen islam, seperti masjid, sejadah, tulisan arab . Kebetulan Osha Belajar Iqro di TPA dekat rumah. Kegandrungan osaha belajar agama setiap masuk sekolah TK Osha mengunakan Peci dan Mebawa sajadah , selain itu Osha adalah kolektor sajadah. Kalo Osha Saya ajak ketempat belanja, Pasti Osha minta dibelikan sajadah , kalaun tidak dibelikan osha menangis. Osha lebih bisa membaca kaligrafi di Al-Qur’an dibandingkan huruf atau angka latin. Akhirnya Osha diterima Penuh Di sekolah AL-Azhar dengan membuat perjanjian , bahwa Osha tidak Otomatis Diterima Di SD AL-Azhar.
Dari keganderungan Osha belajar agama dan ornamen islam , saya coba memberikan pelajaran berhitung dan mengenal warna dengan mengunjungi masjid-masjid. Pada saat melihat masjid saya akan sampaikan kepada osha bahwa masjid itu dindingnya berwarna hijau , kubahnya berwarna putih, tiangnya berwarna cokelat, kemudian saya menyebutkan jumlah tiang masjidnya, jumlah jendela dan jumlah pintu masjid. Beberapa kali saya berkunjung kemasjid , Osha sudah memahami warna dan angka dilanjutkan dirumah dengan mengambarkan masjid dan ornamen-ornamenya . dengan cara demikian Osha sudah dapat Mengenal warna ,angka serta berhitung lebih cepat dibandingkan dengan gurunya dikelas.
Pencarian SD
Tiga bulan sebelum kelulusan TK B saya sudah mulai kasak kusuk mencari Sekolah Dasar (SD) yang mau menerima Osha , mulai SD yang ada dikota bekasi sampai Kepinggiran bekasi saya jelajahi. Setiap saya ceritakan kondisi Osha , semua sekolah Menolak menerima Osha, Dengan Berebagai dalih dan alasan. Saya sudah putus Asa , pekerjaan saya setiap malam menangis dan berdoa Ya Allah berikan lah saya petunjuk sekolah mana yang bersedia menerima Osha.
Tiba saat perpisahan Di TK AL-Azhar kemang dengan melaksanakan pentas seni , dimana mengundang kepala sekolah SD , Kepala Sekolah SMP dan Kepala Sekolah SMA, hati saya sedang hancur , karena Sampe Osha Lulus TK B , belum juga mendapatkan SD yang mau menerima Osha . tak Sadar saya menangis dibelakang panggung Saat itu lewat mantan wali kelas anak saya Di SD AL-Azhar jaka permai, namanya bapak Sudarmo, beliau bertanya “ Kenapa Kok Menangis , anak ibu kan lulus TK B “ kemudian saya diajak ngobrol di ruang SD dan saya ceritakan kesedihan saya , sampai sekarang anak saya belom diterima di SD manapun. Kemudian Pak Darmo , membesarkan hati saya coba bawa Osha ke ruangan saya , saya kan kepala sekolah SD AL-Azhar , saya akan test langsung Osha . saat itu hati saya penuh harap , semoga pak Darmo ini dapat menjadi malaikat penolong bagi Osha. Setelah satu jam Osha ditest oleh pak Darmo , saya tidak mendengar keributan diruangan Pak Darmo Beliau keluar dengan senyum Mengatakan Osha diterima di Di SD AL-Azhar kemang pratama Alhamdulillah , Doa Hamba Terkabul.
Hari pertama Osha Masuk SD AL-Azhar kemang pratama, tidak ada kelas yang mau menerima Osha , karena mereka menggagap Osha akan Menjadi batu sandungan prestasi kelas, karena dengan kondisi Osha , berat mereka menaikan Osha. Akhirnya ada seorang guru yang mau menereima Osha , namanya bu Titi. Saya sampaikan ke bu guru,saya tidak muluk muluk dengan pelajaran Osha, kalaupun Osha tidak naik saya sudah siap menerima. Pada sat kelas Osha pintu kelasnya rusak dan berbunyi derit-derit , Osha lebih asik memainkan pintu kelas dibandingkan belajar duduk diruang kelas , teman-teman kelasnya dan gurunya merasa terganggu dengan tingkah Osha memainkan pintu. Akhirnya saya usulkan Osha untuk belajar dirumah , sampai menunggu pintu sekolah diperbaiki. Osha Ini memang suka mendengar dan memperhatikan sura-suara tertentu , seperti suara mesin cuci , setiapkali saya menyalakan mesin cuci , pasti Osha seneng memperhatikan sambil mendengar suara mesin cuci, tapi Osha akan sangat ketakutan dibarengi dengan tantrum, apabila mendengarkan suara kilat dan bentakan orang. Dengan susah paya akhirnya Osha naik dengan kasih sayang bu guru.
Pada saat Osha dikelas 2 , saya diberitahu ibu Agnes , terapis osha , bahwa di Universitas Atmajaya , ada seminar tentang anak autis , pembicaranya pakar Autis asal Australia , Dr. Yura Tander. Saya mengajak guru kelas Osha ikut seminar. Tidak lama kemudian , saya mendapatkan kabar dari teman korespodensi saya dari amerika , Bahwa ciri-ciri anak saya masuk dalam kelompok autis. Dan bertepatan dr. Melly Budiman baru kembali dari sekolah di amerika. Dan saya segera mengganti dokter , terus berkonsultasi dengan dr. Melly Budiman beliau mengganti obat dan model terapinya. Alhamdulillah setelah itu Osha terdapat peningkatan kecerdasannya. Pada saat osha kelas 3 (tiga) , masuk peringkat ke 20 dari 40 siswa, hati saya berbunga-bunga , akhirnya Osha mulai tumbuh berkembang dengan baik kecerdasannya.
Bully teman-teman SD
Pada saat duduk dikelas 3 (tiga) Osha sudah mulai di buly teman-temannya. Diajak ke kantin, Osha senang jajan, habis jajan, Osha tidak paham bahwa harus bayar makanan yang dia makan , menghadapi masalah seperti ini saya setiap hari menunggu Osha di sekolah meneyelesaikannya. Saya suka memperhatikan gerak gerik teman-temanya yang suka bully Osha , mereka satu persatu mendatangi mereka dan berikan penjelasan kondisi Osha , setelah mereka memahami, saya tawarkan hadiah berupa stiker kepada teman-temannya Osha. Setelah itu teman-temannya Osha tidak lagi melakukan bully, malahan mendukung penuh Osha. Pada saat Osha kelas 5 (lima), mendapaatkan penghargaan sebagai yang terbaik dalam pelajaran IPS di angkatannya. Selanjutnya Osha lulus dari SD AL-Azhar, melanjutkan ke SMP AL-Azhar. Pada saat di SMP AL-Azhar kemang pratama , kehidupan Osha yang paling baik , Osha merasa dihargai , dia mendapatkan lingkungan yang mendukung penuh proses belajar Osha di sekolah, karena teman-temanya sudah memahami Osha sejak mereka berteman dari SD.
Masalah Baru di SMA
Saat ini Osha duduk dikelas 3 SMA AL-Azhar Kemang pratama . mulai kelas 1 Osha sudah merasakan lingkungan yang kurang bersahabat , berbeda sewaktu Osha di SMP . teman-teman di SMA sebagian besar adalah anak-anak baru , mungkin juga disebabbkan disebabkan masuk keusia remaja yang suka punya kelompok main sendiri. Selain itu , Osha juga sudah mulai punya rahasia yang tidak ingin dibagi dengan orang tua , tidak seperti di SD ataupun di SMP. Yang masih mau menceritakan tentang teman-teman sekolahnya. Kalau saya nongol disekolah , Osha akan marah kepada saya , Ngapain sih mama datang kesekolah. Di SMA ini Osha merasakan menjadi orang yang sendirian. Selain itu Osha menjadi orang yang sangat obsesif , sewaktu di TK Osha senang memainkan serangga , sewaktu SD dan SMP Osha senang belajar agama dan mengumpulkan sajadah. Di SMA ini obsesifnya Osha sangat menyukai anak itu, karena Osha mengaagap sosok temannya itu adalah idolanya Osha. Kemanapun teman Osha itu pergi , osha selalu mengikuti , dan anak itu tidak suka dengan pendekatan Osha , setiap ktemu Osha Anak itu suka membuang muka , Osha merasakan kok temannya menjadi tidak suka. Pada saat temannya dimusolah, Osha menghampiri dan mau bertanya , Salah apa Osha sampai dia tidak suka. Teman Osha salah paham , dia berteriak Gua Gampar Luh kalau ngedeketin gua. Osha shok menerima kenyataan itu , peristiwa ini , Osha simpan tanpa memberi tahukan kepada orang tua. Sampai akhirnya saya tau, kemudian saya datangi idola Osha saya jelaskan Kondisi Osha , alhamdulillah temannya Osha bisa memahaminya. Disitu osha kembali menyadari bahwa dia masih membutuhkan pertolongan ibunya. Semenjak peristiwa itu Osha sudah mulai kembali terbuka menceritakan kejadian dengan teman teman sekolahnya. Pernah osha cerita diajak teman-teman prempuannya kelasnya , buka bersama dikafe, kemudian teman-temanya membatalkan acara buka bersama dikafe. Dengan alasan akan buka disekolah , kenyataannya mereka tetap berbuka dikafe, Osha merasa sedih dibohongi teman-temannya.
Osha semangkin matang
Sekarang kalo osha tidur dikamarnya , tidak mau menyalakan AC , digantai pakai kipas angin. Saat ditanya alasannya, Osha ingin membiasakan diri kalo nanti Osha kuliah , kos-kosannya pakai kipas saja. Pada saat HP Osha hilang, Osha minta Jatah naik Ojegnya ditabung untuk beli HP baru , kesekolah osha pakai sepeda. Hal ini tidak terjadi pada kakaknya disini osha terlihat lebih matang dan mandiri.
Di sekolah, guru-guru sangat senang dengan osha , karena osha tidak pernah bolos dan terlambat datang kesekolah. Osha mendapatkan Nilai A untuk prilaku diraportnya.
Perasaan Orangtua
Saya merasakan, hari-hari yang sulit itu sewaktu Osha bersekolah di TK dan SD. Keberadaan Osha bagi saya adalah merupakan anugrah , yang harus saya syukuri. Osha banyak mengajarkan kepada saya baik secara langsung maupun tidak langsung tentang ajaran kehidupan. Adanaya Osha, saya jadi rajin belajar, banyak baca buku dan litelatur , saya belajar internet mencari informasi tentang tumbuh kembang anak autis. Buku-buku psikologin saya lahap habis , saya banyak berteman dengan banyak orang, baik itu terapis , dokter maupun ibu-ibu sesama orang tua yang memiliki anak – anak spesial.
Bagi saya, Osha membawa misi dari allah agar saya rajin beribadah. Saya menggunak jilbab saja diingatkan oleh Osha, “Ma, tutup dong Auratnya” Maha Besar Allah. Kalau saja kita orang tua mau berhitung adil, kebaikan dan kesusahan yang kita terima atas kehadiran anak-anak kita yang spesial ini , pasti kita dapat lebih banyak kebaikan yang kita terima. Saya merasakan betul, banyak sekali pertolongan yang saya terima tanpa diduga-duga , seperti pada saat hati saya hancur , karena anak saya belom mendapatkan sekolah SD , akhirnya datang yang tidak terduga malaikat penolong kepala sekolah SD AL-Azhar Kemang Pratama, dan masih banyak lagi pertolongan lainnya yang tidak terduga. Saya Akhul yakin, yang diberikan Allah tidak ada yang sia-sia , kalo semuanya kita jalani dengan ikhlas, pasti kita diberikan kemudahan-kemudahan oleh Allah. Kita tidak akan bisa apa-apa tanpa Allah, Kita kembali kepada Allah, semua ada jalannya, semua ada akhirnya. Demikian saya menjalani kehidupan , Mulai dari Osha TK sampai SMA, dan sampai Osha tumbuh dewasa dan Berkeluarga. Saya serahkan kepada Gusti Allah Sang Maha Pencipta.
Sumbernya :
Special Needs Magazine, Anak Spesial Edisi Ke IV Tahun Ke I
news.okezone.com
Terima kasih, artikel yang menarik~
Kunjungi :
Website Kami
Website Kami
Artikelnya menarik